Menu

Wednesday, September 26, 2012

Charles Le Gai Eaton - Lalu kemana saya harus mencari pengetahuan?

Charles Le Gai Eaton - Mualaf, Filosof, Penulis dan Mantan Diplomat Inggris
Sumber: google.com

 
Lalu kemana saya harus mencari pengetahuan?

Menginjak usia 15 tahun, saya menemukan bahwa ada sebuah hal bernama ‘philosophy’ and bahwa arti dari kata tersebut adalah ‘cinta pada kearifan’. Kearifan adalah apa yang saya cari, sehingga pemuas dari kebutuhan saya mestinya tersembunyi di sela-sela halaman buku-buku berat yang sudah ditulis oleh para filosof arif terdahulu.


Dengan segenap perasaan suka cita, layaknya petualang yang menemukan sebuah pulau rahasia, saya tenggelam mempelajari Descartes, Kant, Hume, Spinoza, Schopenhauer dan Bertrand Russell, atau membaca karya-karya yang menjelaskan ajaran-ajaran mereka. Tak lama saya segera sadar bahwa ada yang salah.

Para tokoh yang digadang-gadangkan ini tidak memiliki pengetahuan apa-apa. Mereka hanya berspekulasi, memutar-mutar gagasan di dalam kepala mereka yang menyedihkan, dan siapapun bisa saja berspekulasi (termasuk seorang siswa di sebuah sekolah menengah pertama). Bagaimana mungkin saya yang pada saat itu baru berusia 15 atau 16 tahun memiliki kelancangan untuk menganggap seluruh filsafat sekuler Barat sebagai sebuah hal yang tak ada gunanya?

Siapapun tidak perlu menunggu jadi dewasa hanya untuk membedakan antara ‘prasangka’ (Al-Qur’an menyebutnya dengan istilah zhann) dengan Pengetahuan Hakiki. Pada saat yang sama, desakan gigih ibu saya agar saya tidak mengadopsi gagasan orang lain telah memaksa saya untuk hanya mempercayai penilaian saya pribadi. Budaya Barat memperlakukan para ‘filosof’ tersebut sebagai orang-orang hebat, dan para mahasiswa di berbagai universitas diharuskan mempelajari karya-karya mereka dengan penuh takzim.

Tapi, karya-karya filsafat tersebut hampir tak ada artinya bagi saya.

(Dikutip dari,Charles Le Gai Eaton, Kisah 10 Mualaf Paling Berpengaruh di Eropa dan Amerika,

Muhammad Yusuf Anas,Diva-Press, Jogjakarta, Oktober 2010)

No comments:

Post a Comment

Bantu saya memperbaiki blog ini
dengan menuliskan komentar: