Menu

Sunday, November 30, 2014

Sufi Senior vs Sufi Junior

"Apa sifat etika keutamaan," tanya Ibrahim Balkan (seorang sufi junior) kepada Ibrahim bin Adham (seorang sufi senior).

Dan jawaban yang ia dapat adalah, "Wa idza ruziqtu syakartu; wa idza muni'tu shabartu (Dan jikalau daku mendapatkan rizqi, maka daku akan berterimakasih; dan bilamana daku mendapati halangan hambatan, daku akan bersabar)."

Sang sufi junior merasa tidak puas. Karena jawaban itu masih berkenaan dengan etika kewajiban. Ia pun lalu menimpali, "Kalau begitu, apa bedanya saya dengan anjing di kampung saya di Balkan? Anjing di Balkan melakukan hal yang sedemikian jua."

Sang sufi senior tesentak. Kemudian balik bertanya, "Lantas, menurut tuan muda, apa etika keutamaan itu?"

Ibrahim Balkan menjawab, "Wa idza ruziqtu atsartu wa idza muni'tu syakartu (Dan apabila daku mendapatkan rizqi, maka daku akan tergugah; dan jika daku mendapati halangan hambatan, daku akan bersyukur)."

Ibrhaim bin Adham membatin, "Baru kali ini aku dikalahkan oleh seorang anak muda."

Friday, November 21, 2014

Cerita Konfusius dan Yan Hui, Muridnya


Yan Hui adalah murid kesayangan Konfusius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumuni banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat. Pembeli berteriak : “3 × 8 = 23, kenapa kamu bilang 24?”

Wednesday, November 19, 2014

Rezeki dan Ikhtiar

Orang bijak mengajarkan, “Di saat kau bertanya-tanya dalam ketaktahuan akan di mana keberadaan rezekimu, ketahuilah bahwa rezekimu tahu pasti di mana kau berada. Dari langit, laut, gunung ataupun lembah, Rabb memerintahkannya menujumu. Allah telah berjanji menjamin rezekimu. Maka, melalaikan ketaatan pada-Nya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijamin-Nya adalah kekeliruan berganda. Tugas kita bukan mengkhawatirkan rezeki, atau bermuluk cita memilikinya. Tugas kita adalah menyiapkan jawaban ‘dari mana’ dan ‘untuk apa’ bagi setiap karunia.”

Saturday, August 30, 2014

Rais Am Mendukung Haul bagi Para Nyai

Di balik kesuksesan seorang lelaki, ada perempuan hebat. Ungkapan ini tentu sudah sangat akrab di telinga kita. Kenyataan memang membenarkan hal tersebut. Sejarah mencatat bahwa Rasulullah SAW mengajarkan seorang anak harus berbakti kepada ibunya tiga kali lipat dibanding terhadap ayah.

Sunday, August 3, 2014

Khatib Gaul

Hmmm...
Ada komentar? :)

Di lingkungan pesantren, memakai peci saat salat seperti sebuah kewajiban. Rasanya ada yang aneh dan serasa kurang sreg melaksanakan salat tanpa peci. Santri yang kebetulan gothaannya berada di lantai tiga pun rela naik untuk mengambil pecinya demi bisa menjalankan salat jamaah di langgar dengan berpeci. Di langgar pondok hampir tidak pernah ditemui seorang berjamaah tanpa peci.

Monday, July 14, 2014

16 Ramadhan 1435

Tuhan
sungguh Engkau Maha Ada
dan tanpa Belas Kasih-Mu
aku sebutir debu pun bukan, sebuih busa pun bukan

Tuhan 
sungguh Engkau Maha Baik
dan hamba demikian bodoh
tak berdaya menterjemah kebaikan yang telah Engkau mudahkan

Tuhan
sungguh Engkau Maha Segala
Engkau telah mengirimkan orang-orang baik sebagai perantara Rahmat-Mu
dan aku teramat sombong senantiasa menuntut lebih

Tuhan
sungguh Engkau Maha Pengampun
dan mengampuni adalah Sifat-Mu 
dan akulah yang amat dahaga menghiba Ampunan-Mu

Kauman, 14 Juli 2014

Saturday, June 28, 2014

Menjelang "Perang"

"Apakah kemudian jika pilihanmu tak sesuai dengan harapanmu, kau tetap akan menolak yang bukan pilihanmu itu?" tanya bapak-bapak yang sudah cukup berumur itu.

"Ya, aku tentu akan terus mempertahankan pilihanku! Aku sudah membayangkan semua azab yang akan menimpaku jika harus menyerah memperjuangkan pilihanku! Bahkan, jika perlu, aku akan mempelajari segala hal yang akan membahayakanku jika yang bukan pilihanku mengalahkan pilihanku. Bukankah semua agama dan seluruh arif bestari mengajarkan kita untuk tidak mudah putus asa?" sahut anak muda itu berapi-api.

Friday, April 11, 2014

Bapakku bukan Perekayasa Konflik (Disalin dari http://alissawahid.wordpress.com)

Senin malam, 25 Pebruari 2012, saya membaca mention di twitter tentang berita Cak Imin yang akan mendirikan monumen GusDur di Singkawang, Kalimantan. Kota yang banyak dihuni saudara sebangsa berdarah Tionghoa, yang tentu saja sangat menghormati Gus Dur. Walau saya mempertanyakan apakah kiranya sebagai orang yang substantif dan tidak suka seremoni, Bapak suka dibuatkan monumen; bukan soal itu yang mengganggu batin saya. Sudah beberapa waktu terakhir ini, saya ingin menulis tentang Bapak dan konflik PKB cak Imin dari kacamata saya sebagai anak. Tulisan ini adalah kegelisahan saya atas narasi yang semakin sering saya dengar dari mulut dan tulisan orang-orang PKB Cak Imin.

Pertama kali, saya mendengarnya langsung dari seorang politisi PKB Cak Imin, saat ia meminta saya untuk menjembatani PKB Cak Imin dengan keluarga Ciganjur. Sebelumnya, saya sudah beberapa kali didekati untuk menjadi jembatan ishlah, tetapi narasi ini belum pernah saya dengar. Sejak itu, saya mulai banyak mendengarnya dari orang-orang lain dari berbagai penjuru, baik langsung dari mulut mereka maupun via social-media, baik dari kawan-kawan Nahdliyin maupun dari aktivis PKB Cak Imin.

Wednesday, March 19, 2014

PENGUMUMAN PENERIMAAN SANTRI BARU PONDOK PESANTREN AL-IMDAD BANTUL

PSB Al-Imdad 2014/2015 photo 0_zps13c8bbb3.gif


Pondok Pesantren AL-IMDAD menerima Santri Baru tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 140 Santri, 60 Santri tingkat MA, dan 80 Santri Tingkat MTs.
Untuk santri tingkat MA terbagi menjadi dua yaitu Santri putra sejumlah 30 dan Santri putri sejumlah 30. Waktu pendaftaran akan di buka mulai tanggal 1 Maret 2014 sampai batas quota terpenuhi. Syarat-syarat pendaftaran :
1. Mengisi formulir pendaftaran  di sini
2. Usia maksimal 20 th utk masuk tingkat MA, dan  17 th utk masuk tingkat MTs
3. Bisa membaca Al-Qur’an dengan baik utk masuk tingkat MA
4. Mengikuti tes baca Al-Qur’an bagi calon santri dan Tes Motivasi bagi wali santri (dilakukan setelah calon santri dan walinya datang di Pesantren).
5. Menyerahkan pas foto 3×4 sebanyak 5 lbr (bagi yang online bisa dengan mengirimkan scan foto terlebih dahulu dan fisiknya menyusul)
6. Menyerahkan foto copy akte kelahiran, Kartu Keluarga, Kartu Penjaminan Sosial (jika ada)  masing-masing 2 lbr
7. Menyerahkan fotokopi Ijazah dan SKHUN Asli (menyusul)  dengan nilai UN minimal 21 untuk masuk MTs,  minimal 25 untuk masuk MA
.
Contact Person:
Anas (0274-6670298)
Fajar (085878984445)
Ahmad (085729166000).