Menu

Tuesday, December 25, 2012

Duhai Allah... Jauhkan Kami dari Kebangkrutan

jauhkan kami dari kebangkrutan
sumber: google.com
Rasulullah SAW bersabda: “Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?” Seorang sahabat menjawab : “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang.” Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini, dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim no. 6522)


Setiap jiwa terlahir fitrah. Dan setiap jiwa akan kembali kepada-Nya. Terlepas dari apakah jiwa itu kembali dengan kemampuan menjaga kefitrahan tersebut, atau tidak. Sementara itu, sebagian kita ada yang berpendapat bahwa fitrah adalah Islam itu sendiri. Pendapat ini bersandar pada Hadits Nabi bahwa, “Setiap bayi yang lahir dilahirkan atas fitrah. Maka orangtua bayi itulah yang kelak akan menggiring si bayi pada Nasrani, Yahudi atau Majusi.”

Lantas, bagaimana jika ada seseorang yang dalam hidupnya tidak memilih Islam sebagai jalan hidup hanya karena kita sebagai muslim tidak memberikan contoh yang baik kepadanya? Akankah kita juga diminta pertanggungjawaban terhadap kegagalan orang itu untuk memilih Islam?

Misalnya, jika di akhirat kelak ada orang yang mengklaim bahwa ia tidak memilih Islam karena ia tidak ingin menjadi muslim berdasarkan pada perilaku umat muslim yang ia lihat, akankah kita jadi bangkrut sebagaimana Hadist Nabi di atas?

Duh, Gusti…

No comments:

Post a Comment

Bantu saya memperbaiki blog ini
dengan menuliskan komentar: