sumber foto: Kang Idris Romadhon |
Para jamaah haji tentu tahu jika berdoa di raudlah dicap 'haram' oleh
askar2 yang bertugas di Masjid Nabawi. Namun, saya punya pengalaman
menarik tentang hal ini. Saya pernah dua kali diminta Gus Rifqi Ali Maksum Krapyak Jogjakarta
(akrab pula disapa dengan nama Gus Kelik--red) untuk menemani beliau ke makam Rasulullah SAW.
Pada kesempatan
pertama, saat itu hari pertama kami di Madinah, Gus Rifqi Ali mengajak saya memutari
Masjid Nabawi menuju raudlah. Saat itu saya juga diminta beliau
untuk nyangking sandal beliau. Dan begitu tiba di sana, saat masih
menghadap ke timur dan membelakangi kiblat, Gus Rifqi Ali serta-merta
bershalawat dengan lantang, 'Allahumma shalli 'alaa Muhammad...
Allahumma shalli 'alaa Muhammad... Allahumma shalli 'alaa Muhammad...'
dan kemudian berdoa lama sekali. Beliau bahkan sempat melantunkan 'Ya
Badratimm'. Saya, yang ada di belakangnya hanya bisa berbisik, 'amin...
amin... amin....' Dan, ajaibnya, jejeran askar yang berjaga di sana sama
sekali tidak mengingatkan beliau.
Di kesempatan kedua, sehari sebelum bertolak ke Makkah, Gus Rifqi Ali kembali mengajak saya ke makam Rasulullah SAW. Dan beliau juga melakukan hal yang lebih-kurang sama. Hanya saja, kali ini beliau menghadap kiblat. Dan lagi-lagi, puluhan askar hanya diam tergeming.
Bagi saya, ini mungkin bisa terjadi karena besarnya cinta beliau kepada Baginda Rasulullah SAW.
WaLlahu a'lam....
[Disarikan dari ceramah KH Shodiq Mubasysyir dari Temanggung dalam acara Pengajian Dibaiyah Gus Rifqi Ali Krapyak Jogjakarta, pada Rabu malam tanggal 18 Januari 2012]
Di kesempatan kedua, sehari sebelum bertolak ke Makkah, Gus Rifqi Ali kembali mengajak saya ke makam Rasulullah SAW. Dan beliau juga melakukan hal yang lebih-kurang sama. Hanya saja, kali ini beliau menghadap kiblat. Dan lagi-lagi, puluhan askar hanya diam tergeming.
Bagi saya, ini mungkin bisa terjadi karena besarnya cinta beliau kepada Baginda Rasulullah SAW.
WaLlahu a'lam....
[Disarikan dari ceramah KH Shodiq Mubasysyir dari Temanggung dalam acara Pengajian Dibaiyah Gus Rifqi Ali Krapyak Jogjakarta, pada Rabu malam tanggal 18 Januari 2012]
lihat juga:
- Praktik Bid'ah Hasanah para Sahabat Setelah Rasululah
- Generasi Rabun Membaca, Pincang Menulis!
- renunganJumat
- Membayangkan Abu Nawas
- Info Buku Baru: Para Penakluk dari Timur
- Acara tahlilan itu bid’ah? Ah yang bener aja!
- Info Buku: Kisah 10 Mualaf Paling Berpengaruh di Eropa dan Amerika
- Info Buku Baru: Para Penakluk dari Timur
Subhanallah... kekuasaan-Nya sungguh luarr biasa..
ReplyDeleteBerdoa di di raudlah TIDAK PERNAH dicap 'haram' oleh askar2, sebab ummat Islam tidak diharamkan berdoa dimanapun, dan mufti Saudi (yg jadi rujukan para askar di Saudi) tidak pernah mengeluarkan fatwa haram berdoa di Raudhah.
ReplyDeleteyg dilarang itu adalah mengusap2 mihrab nabi, itu yg mereka jaga, krn jatuh pada kesyirikan (kecil maupun besar)
JAdi, tidak perlu ke GE-ER an seperti ini...
Allahumma fir lahu war hamhu...gus kelik..baru sebentar kenal beliau...😢
ReplyDeleteAllahumma fir lahu war hamhu...gus kelik..baru sebentar kenal beliau...😢
ReplyDelete