Selepas sahur hari kedua Ramadlan kemarin, aku tergoda untuk menikmati jamaah Sholat Shubuh di masjid pondok. Yah, namanya juga mumpung Ramadlan... hehehe.... Malu juga rasanya selalu menjadi "penumpang gelap Ramadlan" yang sukanya hanya duduk manis tau-tau lebaran [meminjam kosakata Bung Zamzami al-Makki]. Hehehe....
Aku pun segera beranjak ke masjid pondok dan selanjutnya berjuang keras untuk tenggelam dalam syahdu.
Singkat kata, salam menutup rangkaian shalat jamaah yang dipimpin langsung oleh beliau, Romo Kiyai Haji Zainal Abidin Munawwir. Untaian dzikir demi dzikir melantun penuh makna dari lisan beliau, dan diamini oleh para makmum yang berjejal memadati masjid. Namun, perlahan-lahan semuanya mulai terdengar lamat-lamat di telingaku. Hehehe... bagi Anda yang menduga bahwa aku tertidur, aku beri jempol atas benarnya dugaan Anda itu. :P
Aku pun segera beranjak ke masjid pondok dan selanjutnya berjuang keras untuk tenggelam dalam syahdu.
***
Singkat kata, salam menutup rangkaian shalat jamaah yang dipimpin langsung oleh beliau, Romo Kiyai Haji Zainal Abidin Munawwir. Untaian dzikir demi dzikir melantun penuh makna dari lisan beliau, dan diamini oleh para makmum yang berjejal memadati masjid. Namun, perlahan-lahan semuanya mulai terdengar lamat-lamat di telingaku. Hehehe... bagi Anda yang menduga bahwa aku tertidur, aku beri jempol atas benarnya dugaan Anda itu. :P